Minggu, 28 November 2010

Model-model Nonrasional Pengambilan Keputusan

-->
Nama : Toga Kurniawan Manulang

Contoh pengalaman hidup dari model-model Nonrasional Pengambilan Keputusan:
1. Simon’s Bounded Rationality Model
a. Pada waktu semester 5 saya sebenarnaya akan mengambil mata kuliah Manajemen Strategis tetapi sebelumnya saya memperkirakan hal-hal yang sekiranya dibutuhkan dalam mengambil mata kuliah tersebut seperti biaya untuk kunjungan perusahaan. Keputusan yang saya ambil berdasarkan rasional saya saya merasa sangat memuaskan dan untuk itu saya juga dapat berusaha mengumpulkan biaya-biaya tersebut sebelum mata kuliah tersebut saya ambil.
b. Ketika saya lulus dari SMA saya bertekad untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi khususnya di pulau jawa dan waktu itu saya tes di Jakarta dan diterima di salah satu Universitas ternama disana selain itu juga saya diterima di Universitas Sanata Dharma Yogyakata. Jadi, keputusan yang saya ambil untuk memilih perguruan tinggi dengan menimbang-nimbang dari berbafa factor salah satunya yaitu dari factor biaya hidup, pergaulan dan lain sebagainya. Dan akhirnya keputusan yang saya ambil cukup memuaskan karena saya rasa Jogjalah yang tepat dalam hal ini.
2. Decision-Making by Objection
a. Yang pernah saya alami pada waktu setelah malam inagurasi sekitar jam 02.00 wib saya bergegas pulang. Di perjalanan khususnya di daerah perbatasan wates-kulonprogo saya melihat ada bebera orang yang berada tengah jalan dan waktu itu saya ada pikiran bahwa sebenarnya daerah tersebut cukup rawan, untuk itu saya melaju kendaraan saya dengan cukup kencang dengan maksud untuk menabraknya. Keputusan yang saya ambil ini terpaksa saya saya jalani dari pada saya yang kenapa-kenapa lebih baik saya duluan yang bertindak.
b. Pada saat SMA saya pernah menghadapi sebuah pilihan yang menyangkut jurusan yang nantinya saya pilih yanitu IPA atau IPS. Di waktu akhir-akhir waktu pemilihan jurusan saya sangat perlu pertimbangan dari factor keluarga kakak saya mengambil jurusan IPA dan begitu pula dengan adik saya juga berniat mengambil IPA yang nantinya adik saya mau masuk kedoteran. Untuk itu dalam hal ini saya harus mengambil keputusan untuk masuk IPS tetapi hal tersebut sebenarnaya saya terpaksa karena sebenarnaya saya memiliki cita-cita ingin menjadi seorang ilmuan. Setelah saya menjalaninya saya mulai ada semagat baru untuk menjadi seorang pengusaha yang nantinya dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
3. The Garbage Can Model
a. Ketika sewaktu semester 2 saya mengalami sakit yang cukup serius sekitar satu bulan bahkan waktu itu saya sudah divonis oleh dokter kalau saya mederita hilang ingatan untuk sementara untuk itu saya bertekad untuk bisa menghadapi kenyataan yang sesungguhnya dan sebisa mungkin dapat bertahan, selain divonis hilang ingatan saya tidak bisa bicara bahkan berdiri sendiri saja tidak bisa tetapi dalam batin saya selalu meminta kepada Tuhan untuk segera disembuhkan. Kemudian berangsur-angsur ingatan saya mulai kembali normal tetapi dokter menyarankan untuk tidak berpikir terlalu berat karena saraf otaknya belum begitu kuat. Sembentar lagi akan menghadapi UAS semester tersebut. Keputusan yang segera mungkin saya ambil yaitu saya harus bisa mengikuti UAS tersebut agar mata kuliah yang saya ambil tidak tersiasiakan hanya karena ketinggalan sekitar hampir satu bulan.
b. Pengalaman hidup saya ini saya alami pada saat saya masih duduk dibangku SMP. Waktu itu saya akan pulang kerumah, di perjalanan saya bertemu teman saya tiba-tiba dia mengajak saya untuk bermain judi dan ia menyuruh saya menaruhkan mama. Dalam hal ini saya sangat marah untuk itu saya memutuskan menghajar dia dan bahkan saya sempat mau membunuh dia tetapi, dia langsung berusaha minta maaf atas apa yang ia lakukan. Waktu itu dalam keadaan kacau saya melakukan hal tersebut karena dimata saya mama adalah segalanya dan saya dapat hidup karena mama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar